Ini adalah cerita perjalanan ku ketika mengunjungi beberapa tempat wisata di saat pandemi Juni 2020. Pandemi ini begitu berdampak pada sektor pariwisata, baik pariwisata dengan budget besar hingga pariwisata tingkat desa. Beberapa kali mendengarkan curhatan para pedagang sekitar yang mengeluhkan sepi nya pengunjung. Belum lagi pedagang terpaksa menutup warungnya ketika penetapan zona merah covid pada pagi hari, padahal para pedagang sudah memasak gorengan sudah dari sejak subuh. Pedagang itu bergumam "Mau diapakan gorengan sebanyak itu jadinya".

        Berwisata menurutku adalah bentuk sedekah paling ikhlas. Kita bisa membantu orang lain namun bisa membuat kita bisa menikmati hari dengan berwisata. Percaya lah, dengan kita berwisata dan berbelanja dagangan di sekitar objek wisata itu benar benar membantu ekonomi warga sekitar. Saya sendiri ketika mengunjungi tempat wisata, pasti menyempatkan untuk berbelanja di sekitar lokasi, ketika saya membawa uang yang cukup dan tidak sedang terburu buru, baik hanya sekadar makan atau sekadar membeli oleh-oleh. Bukan berbicara sebesar apa yang kita bisa berikan, tetapi ini tentang seberapa bisa kita berusaha membantu. Melihat mereka terus berjaga di tempat wisata yang sepi ketika pandemi membuatku terbersit dalam hati "sebegitu tegar mereka untuk tidak menjadi peminta minta, keluarga mereka sedang menunggu di rumah".