Hello,This is me!

Faisal Ahmad

As Fashion Men Enthusiast I'am a Travelloger! Photography is my passion I'am a Software Developer

Mei 14, 2021

Waduk Gajahmungkur Wonogiri

Bisa dibilang kalau Waduk Gajahmungkur Wonogiri adalah lokasi pertama yang saya kunjungi ketika memulai eksplor Jawa Tengah. Jaraknya yang hanya sekitar 30 km dari Kota Solo dan juga hanya 20 km dari tempat kerjaku membuatku menjadikan tempat ini salah satu agenda wisata ku di tahun 2019. Akses menuju ke lokasi ini tidak lah sulit, akses jalan provinsi yang begitu memadai dan juga lokasi waduk yang sangat dekat dengan Kota Wonogiri membuatnya menjadi lebih mudah dijangkau. 

Wisata yang ingin saya kunjungi di sini awalnya adalah "rumah terbalik" namun sayangnya wahana itu sedang tidak beroperasi. Di objek wisata ini kita akan diminta untuk tiket masuk dan juga parkir, selain itu akan diminta lagi untuk masuk ke beberapa wahana, seperti masuk ke kebun bunga dan menaiki kapal kayu mengelilingi waduk. Kalau dilihat secara sekilas objek wisata ini tidak terlalu banyak terdapat inovasi dan hanya menyediakan wahana standar untuk anak - anak. Tidak perlu terlalu banyak berekspektasi tinggi untuk tempat ini, namun untuk wisata keluarga ke tempat ini masih cukup lumayan untuk dinikmati. Saya sendiri sangat menyukai foto di pinggir waduk yang luas ini, langit yang cerah dikombinasikan dengan biru nya air membuat sulit melupakan pemandangan di sini. Sebaiknya datang ke sini di musim panas atau di hari yang cerah, nikmati cerahnya hari di sini. 

Waduk ini sendiri dibangun untuk mengurangi banjir pada Sungai Bengawan Solo dan mulai diopeasikan pada tahun 1982. Pembangunan waduk ini harus menenggelamkan sebanyak 51 desa dan juga sekitar tujuh kecamatan di Kabupaten Wonogiri, yakni: Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Ngadirojo, Kecamatan Giriwoyo, Kecamatan Nguntoronadi, Kecamatan Wuryantoro, Kecamatan Baturetno, dan Kecamatan Eromoko. Sekitar 67.515 orang yang terdampak pembangunan waduk direlokasi pemerintah melalui program transmigrasi bedol desa pada 1976 ke berbagai daerah di Sumatra seperti Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan. Namun, menurut salah seorang warga sekitar, relokasi berlangsung hingga waduk diairi karena sebagaian tidak percaya rumahnya akan tergenang. 




Kalian bisa memanggil saya Faisal. Saya adalah seorang model busana yang begitu tertarik di dunia fashion dan fotografi. Saya menyukai hari-hari saya sebagai travelloger dan berinteraksi dengan banyak orang serta mengembangkan potensi daerah. Sampai saat ini saya berusaha membuat konten blog yang dapat bermanfaat untuk masyarakat.

0 comments:

Posting Komentar

Faisal Ahmad
Direct Message
Lampung, Indonesia

SEND ME A MESSAGE

Statistik