Agenda pertama ke pantai ini adalah camping di pantai bersama teman-teman Juli 2017. Jadi, sore hari kami sampai di pantai ini lalu pulang esok paginya. Jadi sore hari kami membangun tenda, lalu dilanjutkan masak-masak di malam harinya sambil melihat bintang-bintang dan galaksi bima sakti. Ini pertama kalinya aku bisa melihat Galaksi Bimasakti secara jelas. Suara ombaknya membuat bulu kuduk menrinding meskipun saat itu tidak lagi berombak besar. Tidur dalam tenda ditemani suara ombak, "Membuat tidur tak nyenyak" (efek takut).

        Di pagi harinya sambil menikmati sedikit suasana matahari terbit, suasana pagi itu indah sekali, benar-benar indah, terutama ketika jam 5.30 pagi. Pemandangan pagi itu benar benar membayar semua rasa lelah kami. Semakin siang pantai semakin ramai dan setelah bermain air dan pasir akhirnya kita memutuskan untuk pulang. Bisa dibilang ini agenda refreshing sebelum lulus dari kampus.

        Agenda kedua ke pantai ini adalah pada tanggal 25 Januari 2020. Agendanya adalah sunbath. Jadi karena waktu di Karimunjawa pakai baju tanktop dan terkena sunburn yang berdampak kulit belang sebelah selama berbulan bulan. Akhirnya memutuskan buat sunbath biar warna kulitnya merata. Berbekal sunblock, kita melakukan sunbath selama tiga jam. Dan itu menjadi pusat perhatian orang orang yang lewat hahaha (I dont care). Sambil beli degan saya mencari posisi pantai yang sedikit kepinggir dan tidak terlalu ramai (supaya tidak menjadi objek perhatian). Tapi menurutku sunbath itu enak sekali, jadi saya baru menyadari kenapa bule-bule doyan melakukan ini. Setelah beberapa jam badan langsung menjadi eksotis.

        Harga tiket masuk dan jajanan di sini menurutku masih tergolong murah. Fasilitas toilet juga ada. Akses jalan bisa dilewati dua mobil berpapasan dan jalan tidak banyak lubang namun jalan banyak naik dan turun. Panorama yang ditawarkan di pantai ini adalah kita akan melewati tebing curam sebelum sampai ke bibir pantai dengan berjalan kaki. Jadi pastikan kalian kuat naik dan turun tangga.