Menikmati Amukan Pantai Selatan di Pulau Timang
- 14.23
- by
- Faisal Ahmad
Deruan pantai selatan dipadu dengan ukiran batu karang yang termakan ombak menjadi pemandangan indah yang tersembunyi di selatan Pulau Jawa. Cerita berawal ketika saya ingin bermain ke pantai daerah Gunung Kidul. Mencari referensi pantai unik namun eksotis dan jarang dikunjungi, akhirnya menemui referensi tempat yang sesuai. Langsung saja tanpa basa basi membawa motor hitamku terus ke arah selatan dari Surakarta. Butuh perjuangan yang sangat gila untuk bisa sampai ke tempat ini, namanya Pulau Timang. Hasil fotonya memang keren dan menakjubkan! Tetapi, akhirnya saya tahu, kenapa jarang ada orang yang mengunjungi. Jalan dari Surakarta menuju Gunung Kidul melewati jalan yang cukup baik dan lebar dan juga bebas macet. Namun, semuanya berubah ketika hanya 1 km lagi menuju Pulau Timang, "Jalan Mulai Rusak!".
Sempat motor terjatuh akibat jalan yang rusak, sebagian jalan belum diselesaikan pemerintah. Warga menutupi jalan dengan bebatuan kapur yang benar-benar sangat licin ketika hujan dan ada sebagian batu yang berukuran cukup besar sehingga membuat kontur jalan menjadi bergelombang tidak karuan. Sangat disarankan naik mobil berjenis Jip, karena jalan yang ekstrim ini cukup menyita waktu. Panjang jalan rusak yang harus dilewatin ini kurang lebih sepanjang satu kilometer. Sangat berbahaya untuk mobil-mobil tua ataupun motor yang tidak mampu melewati terjalnya jalan ini.
Pantai ini berada di daerah Gunung Kidul Yogyakrta, dengan biaya masuk Rp 5.000 per orang. Anda juga harus merogoh kocek ekstra sebesar Rp 100.000 per orang kalau mau nyebrang pakai jembatan tali atau sebesar Rp 150.000 per orang kalau mau nyebrang menggunakan gantole menuju Pulau Timang (ini sudah termasuk biaya foto-foto oleh pemandu). Hal unik yang unik dari tempat ini adalah anda bisa berfoto di tebing batu dan jembatan / kereta derek. Menurut penduduk sekitar, Pulau Timang dahulu merupakan tempat nelayan mencari lobster, namun saat ini dialih fungsikan sebagai objek wisata. Pulau Timang lebih terlihat sebagai batu besar yang terpisah dari daratan Pulau Jawa. Ombaknya sangat besar sekali, khas pantai selatan. Jembatan yang saya lewati selalu bergoyang-goyang dihantam gelombang dan angin. Tetapi, jembatan tersebut terlihat cukup kuat dan fleksibel.Akan ada beberapa orang yang akan membantu menyetabilkan jembatan jika cuaca sedang ekstrim.
Fasilitas termasuk kurang nyaman dan kurang memadai yang cenderung kurang terus. Saya ke sini pada tanggal 9 Desember 2020. Masih suasana pandemi, jadi tidak begitu ramai. Saran dari saya, kalau kalian ingin mengunjungi tempat ini sebaiknya di musim kemarau, dikarenakan jika di musim hujan jalannya begitu licin untuk kendaraan dan hasil foto kurang bagus karena awan mendung yang menutupi langit.
Lalu, Apakah saya menyesal berkunjung ke tempat ini? jawabannya "sama sekali tidak!". Walau tempat ini memiliki banyak kekurangan, tetapi saya menikmati semua perjalanan yang tidak biasa tersebut. Melewati jalan kapur yang licin dan terjal menggunakan motor, Melewati jembatan yang bergoyang-goyang diterjang angin kencang dan ombak pantai selatan, Dan akhirnya bisa berada di Pulau Timang yang benar-benar unik. Saya sangat menikmati semua perjalanan ini, kalian tetap bisa menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata unik kalian.
0 comments:
Posting Komentar